Rabu, 31 Maret 2010

tugas bahasa indonesia

1.Tidak semua ular pun ayam
Semua ular berbisa
Jadi tidak seekor ayampun berbisa

Tidak semua ikan pun kera
Semua ikan bernafas dengan insang
Jadi tidak seekor kera pun bernafas dengan insang

2.Semua karyawan harus mengerjakan tugas
Sita seorang karyawan
Sita harus mengerjakan tugas

Semua umat muslim menjalankan sholat
Umar seorang muslim
Umar harus menjalankan sholat

3.Sebagian orang malas menganggur
Sebagian pengemis adalah orang malas

Sebagian orang licik maling
Sebagian koruptor adalah orang licik

4.Semua hewan mamalia menyusui
Sapi menyusui
Jadi, sapi adalah mamalia

Semua manusia memiliki akal
Yanti memiliki akal
Jadi, yanti adalah manusia

5.Beberapa mahasiswa adalah pintar
Tidak seorang pengemis pun mahasiswa

Beberapa tumbuhan adalah indah
Tidak seekor binatang pun adalah tumbuhan




NAMA : SUCI PUTRI ANDARI
KELAS : 3EA12
NPM :11207053
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 2
DOSEN : Budi Santoso S.S

cv dan surat lamaran kerja

31 Maret, 2010


Human Resource and Development
PT Indosat Tbk.
Jl. Danau Toba No. 143
Benhil – Jakarta Pusat


Dengan hormat,

Perkenalkan nama saya Suci Putri Andari, saya tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan Saudara karena memiliki reputasi yang sangat baik dalam bidang telekomunikasi.

Saya ingin bekerja part time di perusahaan Saudara sebagai . Saya lampirkan Curriculum Vitae dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan.

Saya sangat berharap bisa mendapatkan konfirmasi dan diberikan kesempatan untuk menghadiri interview.



Yours sincerely,





Suci Putri Andari





Curriculum Vitae

Suci Putri Andari

Home Address : Jln. Rambutan 3 Rt 11 Rw 08 No. 71,
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Jakarta 13450
Place/Date Of Birth : Jakarta/August 19, 1989
Phone : 085738003819
E-mail Address : Suciputriandari@yahoo.com
Nationality : Indonesia
Marital Status : Single

EDUCATINAL BACKGROUND

FORMAL EDUCATION

2007 – Now Universitas Gunadarma
2004 - 2007 SMA Negeri 100 Jakarta
2001 – 2004 SMP Negeri 194 Jakarta

INFORMAL EDUCATION

2009 Workshop “Become To Entrepreneurship” at Universitas Gunadarma
2009 Seminar “Diseminasi hasil kegiatan PHK-A3” at Universitas Gunadarma
2009 Kursus “Entrepreneurship” at Universitas Gunadarma
2009 Seminar “The Power Of Spiritual Intelligence” at Universitas Gunadarma
2009 Seminar “Print Is Dead, Digital Marketing” at Universitas Gunadarma




NAMA : SUCI PUTRI ANDARI
KELAS : 3EA12
NPM : 11207053
MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA 2
NAMA DOSEN : Budi Santoso S.S

Kamis, 25 Februari 2010

Penalara deduktif dan Induktif
Penalaran sebagai sebuah kemampuan berpikir, memiliki dua ciri pokok, yakni logis dan analitis. Logis artinya bahwa proses berpikir ini dilandasi oleh logika tertentu, sedangkan analitis mengandung arti bahwa proses berpikir ini dilakukan dengan langkah-langkah teratur seperti yang dipersyaratkan oleh logika yang dipergunakannya. Pernyataan ini akan lebih jelas apabila anda membaca uraian berikut ini.

Macam-macam Penalaran
1. Penalaran Deduktif.
Penalaran deduktif atau juga dikenal sebagai berpikir rasional yang dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah: ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalarannya seringkali kita kenali dengan pola silogisme. Sebagai contoh misalnya kita amati pernyataan-pernyataan berikut ini.
I. Semua manusia akan mati.
II. Peserta latihan penelitian ini adalah manusia.
III. Peserta penelitian ini akan mati.
Pernyataan I kita kenal sebagai premis mayor, pernyataan II adalah premis minor dan pernyataan III adalah kesimpulan. Kesimpulan yang ditarik akan bernilai benar jika kedua pernyataan di atasnya benar, demikian pula sebaliknya.
Banyak sekali kegiatan manusia yang menggunakan penalaran deduktif, sebagai contoh misalnya dokter dalam mendiagnosis penyakit pasiennya, detektif yang menyelidiki masalah kriminal, atau egiatan lainnya, tapi yang harus dicamkan adalah bahwa penggunaan yang banyak bukan jaminan bahwa penelaran deduktif ini dapat dipergunakan tanpa kelemahan-kelemahan. Antara lain misalnya jika salah satu atau kedua premisnya salah maka kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis-premis itu akan salah. Kelemahan lainnya adalah bahwa kesimpulan yang ditarik berdasarkan logika deduktif tak mungkin lebih luas dari premis-premisnya, sehingga sulit diharapkan kemajuan ilmupenegetahuan jika hanya mengandalkan logika ini. Selain itu manakala argumen deduktif akan diuji kebenarannya, maka yang mungkin teruji hanya bentuk atau pola penalarannya tapi bukan materi dari premis-premisnya, jadi salah benar premisnya tak dapat diuji.

2.PenalaranInduktif

Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.

Contoh gampang penalaran induktif ini misalnya:
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
................................................................................
Kesimpulan: Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

Penalaran ini dirintis oleh Prancis Bacon yang tidak puas dengan penalaran deduktif, dan tidak habis pikir mengapa misalnya masalah jumlah gigi kuda saja harus berdebat habis-habisan dengan menggunakan logika deduktif, bukankah pemecahannya sangat mudah? buka saja mulut-mulut kuda lalu dihitung jumlah giginya. (Best,1982: 15)
Bacon merasa bahwa jika kita terus berpijak pada penalaran deduktif semata maka dia akan berputar dari itu ke itu juga sulit untuk maju, namun kitapun harus sadar bahwa induktifnya Bacon bukan tanpa cela, antara lain karena keterbatasan dan ketidaksempurnaan indera; selain itu jika observasi inderawi dilakukan secara acak tanpa berpijak pada kesatuan konsep atau fokus maka kita seolah berjalan dalan kegelapan; pengalaman inderawi merupakan sesuatu yang bersifat tidak pasti sebab suatu fakta tidak memberikan makna untuk dirinya danb tidak menunjukkan hubungan antar mereka tanpa masuknya subjektivitas pengamatnya.



2. Silogisme kategorial
1. 2. Silogisme Kategoris
1. a. Silogisme kategoris standar
Silogisme kategoris adalah proses logis yang terdiri dari tiga proposisi kategoris. Bila rangkaian tiga proposisi yang membentuk silogisme itu berupa proposisi kategoris standar maka silogisme yang demikian adalah silogisme kategoris standar.
Secara khusus silogisme kategoris standar dapat dirumuskan sebagai suatu penalaran deduktif yang mengandung suatu rangkaian proposisi yang terdiri dari tiga (dan hanya tiga) proposisi kategoris, dan disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian proposisi itu. Tiap-tiap term hanya boleh muncul dalam dua proposisi. Berikut ini adalah contoh penalaran deduktif yang merupakan silogisme kategoris:
Setiap buruh adalah manusia pekerja.
Setiap kali bangunan adalah buruh.
Jadi, setiap kali bangunan adalah manusia pekerja.
Contoh di atas sekaligus merupakan silogisme kategoris standar karena rangkaian tiga proposisi yang membentuk silogisme tersebut adalah proposisi kategoris standar. Dua proposisi kategoris standar yang pertama berfungsi sebagai premis, sedang proposisi kategoris standar yang ketiga berfungsi sebagai kesimpulan. Jumlah termnya ada tiga: “buruh”, “manusia pekerja”, dan “kuli bangunan”, masing-masing digunakan dua kali. Term yang tidak muncul dalam kesimpulan (dalam contoh di atas adalah “buruh”) disebut term menengah (M, singkatan dari terminus medius), karena berkat perantaraan term inilah kedua premis dapat dihubungkan sehingga menghasilkan kesimpulan. Karena M adalah P, sedangkan S adalah M, maka S adalah P:
M – P
S – M
S – P
Term predikat dalam kesimpulan disebut term mayor; biasanya disingkat dengan “P/T”. Karena itu premis yang mengandung term mayor tersebut disebut premis mayor, yang diletakkan sebagai premis yang pertama. Sedangkan term subyek dalam kesimpulan disebut term minor; biasanya disingkat dengan “S/t”. Karena premis yang mengandung term minor disebut premis minor, yang diletakkan sebagai premis yang kedua. Term mayor (P) akan menjadi term predikat dalam kesimpulan. Sedangkan term minor (S) akan menjadi term subyek dalam kesimpulan. Dengan demikian kesimpulan dalam sebuah silogisme adalah atau “S = P” atau “S # P”. kesimpulan itu merupakan hasil perbandingan premis mayor (yang mengandung “P”) dengan premis minor (yang mengandung “S”) dengan perantaraan term Menengah (“M).
1. b. Silogisme kategoris yang menyimpang
Dalam praktek sehari-hari tidak semua silogisme kategoris diungkapkan dalam bentuk yang standar; terlihat bahwa bentuk silogisme kategoris ini lebih banyak yang menyimpang. Dalam logika, bentuk-bentuk silogisme yang menyimpang itu – demi memudahkan pengujian sahih atau tidak sahihnya – perlu dikembalikan kepada bentuk yang standar, sekurang-kurangnya apabila penalaran menjadi tidak jelas. Pada kenyataannya penyimpangan itu tidak terbatas caranya, karena memang tidak ada sesuatu yang dapat memaksa orang untuk bernalar dalam bentuk silogisme kategoris standar. Di bawah ini diperlihatkan beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya penyimpangan itu.
(a) proposisi yang digunakan dalam mengungkapkan suatu penalaran silogistis bukanlah proposisi kategoris standar. Misalnya proposisi yang tidak mengikuti pola susunan S = P / S # P, atau term predikat dari salah satu atau lebih proposisi dalam silogisme itu adalah kata sifat atau kata kerja. Dengan demikian untuk memudahkan kita menguji sahih atau tidak sahihnya penalaran tersebut, berguna sekali apabila kita kembalikan silogisme-silogisme menyimpang itu kepada silogisme kategoris standar. Perhatikanlah contoh berikut ini:
Mereka yang akan dipecat semuanya adalah orang uang bekerja tidak disiplin. Kamu ‘kan bekerja penuh disiplin. Tak usah takut akan dipecat.
Penalaran tersebut dapat kita kembalikan menjadi silogisme kategoris standar sebagai berikut:
Semua orang yang bekerja disiplin bukanlah orang yang akan dipecat.
Kamu adalah orang yang bekerja disiplin.
Kamu adalah orang yang akan dipecat.
(b) term yang sama dilambangkan dengan kata-kata yang berbeda (kerap disertai pula dengan penggunaan proposisi kategoris yang bukan standar), sehingga penalarannya kelihatan memiliki lebih dari tiga term. Contoh berikut ini menunjukkan penyimpangan berikut:
Setiap prajurit selalu bertugas berpindah-pindah.
Suroto itu anggota Angkatan Bersenjata.
Maka ia tidak bertugas di satu tempat saja.
Kiranya jelas bahwa Suroto dalam premis minor di atas identik dengan ia dalam kesimpulan. Tetapi, selain itu, sesungguhnya prajurit pun identik dengan angota Angkatan Bersenjata, serta selalu bertugas berpindah-pindah identik dengan tidak bertugas di satu tempat saja. Dengan demikian apabila dalam silogisme kategoris di atas hanya digunakan salah satu ungkapan saja diantara yang identik dan kemudian proposisi-proposisi yang ada dikembalikan menjadi proposisi kategoris standar, maka kita akan menemukan silogisme kategoris standar sebagai berikut;
Setiap parajurit adalah orang yang selalu bertugas berpindah-pindah.
Suroto adalah prajurit.
Jadi, Suroto adalah orang yang selalu bertugas berpindah-pindah.
(c) Salah satu atau lebih proposisi dalam silogisme kategoris itu tidak dinyatakan secara ekspisit. Bentuk silogisme kategoris seperti ini biasa disebut dengan entimena.
Untuk melengkapi entimena sehingga menjadi silogisme kategoris standar, haruslah diingat bahwa:
(1) premis di dalam penalaran adalah alasan atau sebab dari kesimpulan (umumnya menggunakan kata-kata seperti : karena, sebab, dengan alasan, berdasarkan dan sebagainya).
(2) Kesimpulan adalah akibat atau berpijak pada manusia pada premis (umumnya menggunakan kata-kata seperti: jadi, oleh karena itu, maka, maka dari itu, dengan alasan itu, berdasarkan itu, dan sebagainya);
(3) Term subyek dalam kesimpulan adalah term minor (premis yang mengandung term minor adalah premis minor), sedangkan term predikat dalam kesimpulan adalah term minor (premis yang mengandung term mayor adalah premis mayor);
(4) Term yang bukan term mayor dan bukan term minor adalah term tengah, yang hanya terdapat dalam premis dan tidak muncul dalam kesimpulan.
Karena silogisme itu terdiri dari tiga proposisi premis mayor, premis minor, dan kesimpulan), maka bentuk-bentuk entimena itu ialah :
(a) Entimena tanpa premis mayor.
(b) Entimena tanpa premis minor
(c) Entimena tanpa kesimpulan
(d) Entimena dengan hanya kesimpulan atau hanya premis mayor atau hanya premis minor.
Contoh entimena tanpa premis mayor adalah : “Jelas saja dia pandai. Di kan anaka dokter terkenal!” Kesimpulan penalaran di atas apabila dirumuskan dengan proposisi kategoris standar ialah “Dia adalah orang pandai”. Adapun alasannya ialah “Dia adalah anak dokter terkenal” (lihat kata “kan” yang menunjuk pada alasan). Karena term subyek dalam kesimpulan adalah “dia” dan term predikat dalam kesimpulan adalah “orang pandai”, maka term tengahnya (term yang tidak muncul dalam kesimpulan) adalah “anak dokter terkenal”. Dengan demikian apabila kita melengkapi penalaran di atas dengan premis mayornya dan kemudian distandarisasikan, silogisme kategorisnya menjadi:
Anak dokter terkenal adalah orang pandai.
Dia adalah anak dokter terkenal.
Jadi, dia adalah orang pandai.
Silogisme kategoris di atas dapat juga dinyatakan sebagai entimena tanpa premis minor. Kalau begitu penalarannya adalah: “Jelas saja dia pandai. Anak dokter terkenal kan pandai!” Demikian pula, silogisme kategoris yang sama dapat juga dinyatakan sebagai entimena tanpa kesimpulan. Kalau begitu penalarannya adalah :”Dia kan anak dokter terkenal dan anak dokter terkenal itu pandai!” Dalam penalaran ini, orang yang saling berkomunikasi sudah sama-sama tahu kesimpulannya. Bahkan dengan mengingat pada konteks pembicaraan, biasanya sudah cukup apabila hanya dinyatakan kesimpulan atau premis mayor atau premis minornya saja secara eksplisit; misalnya : “Jelas saja dia pandai” atau “Anak dokter terkenal kan pandai!” atau “Dia kan anak dokter terkenal!”
penulisan bebas
ATASI SINUSITIS DENGAN CEPAT
Tentang sinusitis
sinusitis adalah proses radang yang mengenai sinus. sinua adalah rongga di dalam tulang-tulang wajah di sekitar hidung. ada 4 pasang sinus pada manusia yaitu : Sinus Maksilaris (didalam tulang pipi), Sinus Frontalis (didahi), Sinus Etmoid (dibelakang batang hidung) dan Sinus Sfenoid (dibelakang Sinus Edmoid, masing-masing dikanan dan dikiri).
Klasifikasi
berdasrkan lama gejalanya, sinusitis dibagi menjadi, sinusitis akut, sub akut dan kronis.bila gejalanya berlangsung beberapa hari sampai 4 minggu disebut Sinusitis akut. Digolongkan Sinusitis sub akut bila gejalanya berlangsung dari 4 minggu hingga 3 bulan. Sedangkan disebut Sinusitis kronik bila gejalanya berlangsung lebih dari 3 bulan.

Gejala
Gejala umum berupa demam, lesu disertai gejala local seperti hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke nasofaring, bau mulut, sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari, nyeri di daerah sinus yang terkena. Pada sinusitis maksilaris, nyeri terasa di sekitar kelopak mata, pipi hingga terasa di gigi.
Penyebab Sinusitis
Biasanya dimulai dengan penyumbatan saluran sinus dari rongga sinus ke hidung oleh infeksi di daerah sekitar sinus, seperti hidung, tenggorokan atau penyebaran dari infeksi gigi baik dari virus, bakteri atau jamur. Penyumbatan mekanik seperti bengkoknya sekat hidung, benda asing di hidung, polip serta tumor. Faktor lainnya adalah lingkungan berpolusi, udara dingin dan kering, dapat menyebabkan perubahan pada selaput rongga sinus dan kerusakan sel-sel bersikat pada sinus. Hal lain yang menyebabkan sinusitis adalah keadaan umum tubuh yang lemah, seperti kurang gizi, diabetes yang tidak terkontrol dan kemoterapi.












Mengobati Diabetes dengan undur-undur
Undur-undur darat adalah kelompok binatang holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. undur-undur yang nama latinnya Myrmeleon sp (mungkin penamaannya berdasar gayanya berjalan yang selalu mundur) Dalam bahasa mandarin hewan ini bernama di-gu-niu dan dalam bahasa Inggris disebut Antlion.

Binatang ini biasa bersarang di tanah yang berpasir dengan membuat kawah-kawah kecil di pasir sebagai sarang yang berfungsi juga sebagai alat perangkap hewan-hewan kecil yang sering di jadikan sebagai santapan mereka seperti semut,serangga dll.

Berdasarkan penelitian diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini mengandung zat sulfonylurea.Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan. Di mana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.

Pemilih Toko Obat Wan Fu Dang di Kapas Krampung, Koh Eddy, mengakui undur-undur sejak lama dikenal masyarakat Tiongkok untuk pengobatan diabetes. Biasanya, undur-undur mentah dimasukkan ke dalam kapsul atau dicampur bahan herbal lain lalu ditelan. Cara pengobatan alternatif ini kini mulai diburu pasien diabetesDr Huang Lie Ying dari Klinik Hwato Medicine, Gubeng, mengungkapkan bahwa di-gu-niu memang digunakan di Tiongkok sebagai obat diabetes, dan nyatanya manjur. Namun, penelitian klinisnya dan pemakaian secara klinis di Tiongkok belum ada, tukas Huang yang asli Tiongkok dan hanya bisa bahasa Mandarin ini, Jumat (27/10).





Tipa cara meninggikan badan
Tips cara meninggikan badan. Seperti yang kita ketahui bahwa masa pertumbuhan manusia yang paling produktif cuma sampe umur 18 tahun, setelah masa itu masa pertumbuhan perlahan mulai berkurang sampai umur 25 tahun. Selain karena faktor usia hormon pertumbuhan juga bisa berhenti sebelum waktunya karena faktor stres dalam kehidupannya (sekolah, tempat kerja, rumah tangga dll).

Faktor lainnya lagi adalah masalah kebiasaan yang tidak sehat seperti diet yang berlebihan, posisi tidur yang tidak baik, olahraga yang salah, postur badan yang tidak semestinya (cacat). Dengan demikian, untuk bertambah tinggi anda harus menghindari faktor-faktor tersebut : harus memiliki nutrisi yang cukup, tidur yang cukup dengan posisi yang baik

Berikut beberapa tips cara meninggikan badan secara alami yang bisa anda coba.

1. Makan makanan yang bergizi
2. Minum susu & multivitamin
3. olahraga renang, skipping, kalo mau maksimal angkat badan kamu pake tangan sesering mungkin.
4. Terakhir,,Tanya ke dokter spesialis tulang..:)

NAMA : SUCI PUTRI ANDARI
NPM : 11207053
KELAS : 3EA12
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 2